JURNALJABAR - Lukas Enembe Gubernur Papua ditangkap oleh KPK terkait dengan kasus suap dan gratifikasi. Mahfud Md Menko Polhukam dan Komnas HAM menguak kondisi di Papua yang berbeda usai penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe tersebut. Akan tetapi berbeda pendapat antara Mahfud MD dan Komnas HAM soal kondisi papua usai Lukas Enembe ditangkap.
Dikutip dari detikcom, pada Sabtu 14 Januari 2023, Gubernur Papua Enembe sudah ditahan oleh KPK karena terlibat suap dan gratifikasi. Tim medis RSPAD menyebut kondisi Gubernur Papua Enembe dalam keadaan sehat. Aakan tetapi ada berbeda pendapat antara Mahfud MD dan Komnas HAM soal kondisi papua usai Lukas Enembe ditangkap.
Berikut kutipan dari Komnas ham dan Mahfud Md terkait adanya berbeda pendapat antara Mahfud MD dan Komnas HAM soal kondisi papua usai Lukas Enembe ditangkap.
Menurut Mahfud MD : Papua Sangat Kondusif
Mahfud Md Menko Polhukam memastikan situasi di Papua kondusif dan aman setelah Lukas Enembe Gubernur Papua ditangkap oleh KPK. Pasalnya, pada saat penangkapan Lukas Enembe, simpatisan Lukas Enembe ricuh di beberapa titik.
"Aman tuh Papua, aman tuh. Aman, sangat kondusif di Papua," ujar Menko Polhukam Mahfud Md di Gedung Negara Grahadi Surabaya setelah Nagfud MD menjadi narasumber dalam acara dialog kebangsaan, dikutip dari detikJatim, pada Sabtu 14 Januari 2023.
Menko Polhukam Mahfud Md kembali menyoroti terkait adanya isu jika Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap bakal adanya ribuan warga Papua turun ke jalan. Pada akhirnya faktanya, hanya puluhan orang saja ketika penangkapan dilakukan.
"Dulu ditakut-takuti, kalau Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap, katanya seluruh rakyat Papua akan turun. Iya, hari pertama mungkin sekitar 2.000 sampai 3.000 orang yang turun. Empat hari kemudian, tinggal seribu, terus sampai pada akhirnya turun jadi 60 orang (yang membela Lukas Enembe)," ujar Mahfud Md.
Menurut Komnas HAM : Ada Eskalasi Kekerasan di Papua
Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) menemukan indikasi adanya eskalasi kekerasan pasca penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK. Komnas HAM meminta supaya konflik kekerasan di Papua segera dihentikan.
"Komnas HAM juga menemukan adanya indikasi eskalasi kekerasan di Papua, terutama pada pasca penangkapan Lukas Enembe," ujar Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam video yang diunggah di kanal YouTube Humas Komnas HAM RI yang dilansir Antara, Sabtu 14Januari 2023.
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro meminta semua pihak tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan adanya konflik kekerasan di Papua semakin meluas. Selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa Komnas HAM mengecam atas tindakan perusakan fasilitas umum serta meminta semua pihak tidak menyebarluaskan informasi provokatif.
Komnas HAM juga meminta Kapolda Papua, Pangdam 17 Cenderawasih, serta pemerintah daerah di wilayah Papua dapat menciptakan keadaan kondusif secara berkelanjutan dengan melibatkan para tokoh agama, tokoh adat, serta tokoh masyarakat untuk meredam ketegangan di Papua tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro juga menyampaikan apresiasi atas pernyataan dan arahan dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan adanya kunjungan kerja ke Papua beberapa waktu yang lalu untuk mendukung upaya penanganan pengungsi disana.
Atnike juga meminta kepada TNI dan Polri agar mengambil langkah yang diperlukan untuk penanganan situasi keamanan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, akan tetapi harus tetap mengedepankan norma dan prinsip HAM. ***