Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Geger! Korban penipuan Doni Salmanan ngamuk di ruang persidangan

Korban penipuan Doni Salmanan ngamuk di ruang persidangan


JURNALJABAR - Korban penipuan Doni Salmanan ngamuk di ruang persidangan. Mereka kecewa atas putusan 4 tahun bui yang dijatuhkan majelis hakim kepada Doni Salmanan.


Tidak soal hukuman penjara yang sangat membuat para korban kecewa. Pengembalian beberapa peninggalan yang nilainya menggapai miliaran Rupiah kepada Doni Salmanan lumayan menyakiti hati para korban.


Sebab akibat ulah Doni Salmanan, banyak korban hadapi kerugian. Apalagi pasca ngamuk di ruang persidangan, korban Doni Salmanan kembali diburu penagih utang.


Salah satunya Alfred Nobel( 31). Ia mengaku dikejar oleh pinjol serta koperasi.


" Betul, akibat kemarin( viral)," kata Alfred ditemui di tempat kerjanya di Kota Bandung, Sabtu( 17/ 12/ 2022).


Bagi Alfred, aksi ngamuknya di dalam ruang persidangan itu buat menuntut haknya. Ia inging peninggalan yang dikembalikan ke Doni Salmanan dapat diserahkan kepada para korban.


" Jika enggak ini kan, bisa jadi tidak hendak ke up buat permasalahan Doni Salmanan ini," ucapnya.


Alfred menyebut, dia juga membalas inbox tersebut serta berkata bila segala duit hasil pinjaman itu digunakan buat trading serta telah terdapat di Doni Salmanan.


"Sampe di TikTok di Instagram mengirim di inbox aku, aku perjelas duit tersebut telah dimasukan ke Doni Salmanan," cerah Alfred.


Tidak cuma dirinya, koperasi serta pinjol tersebut pula menagih kepada orang tuanya.


Alfred mengaku, dia hadapi kerugian sampai Rp 268 juta serta duit tersebut berasal dari jual gadai peninggalan serta pinjam ke personal, koperasi sampai pinjol.


" Duit pendapatan aku, bisnis dimasukin seluruh habis. Gimana triknya sebab motivasi Doni Salmanan, bilang jika terus menjadi besar modal serta memiliki ketahanan modal hingga hendak terus menjadi kokoh, makanya dari sana hingga gadai rumah, aku jual 3 motor aku, aku pinjam ke koperasi," ucapnya.


" Gadai rumah Rp 100 juta, gadai motor hingga Rp 30 juta, seluruh dijual rugi. Hingga aku pinjam ke sahabat kuliah serta sahabat," tambahnya.


Buat koperasi dia pinjam ke 3 koperasi serta beberapa pinjaman online. Tagihannya bagi Alfred tidak dibayarkan.


" Koperasi aku terdapat 3, pinjaman online pula terdapat, kemarin kan aku tidak kerja sama sekali, jadi buat bayar pun tidak terdapat," ucapnya.


Apalagi dirinya pula telah memperoleh pesan peringatan dari bank." Bayar setoran harus rumah ke bank tidak, hingga ingin disita, telah tiba 3 pesan dari bank kalau hendak terdapat pelelangan rumah," pungkasnya.